RISE Merayakan 10 Tahun Bersama RÜFÜS DU SOL, Calvin Harris, dan John Mayer

Rufus Du Sol

Kredit Foto: Kursza

“Pengalaman paling tak terlupakan dalam hidup saya.” “Hal paling ajaib yang pernah saya lihat.” “Saya akan mengingat RISE selamanya.”

Itu hanyalah beberapa reaksi yang menghiasi media sosial setelah 10th Anniversary RISE Festival, yang berlangsung selama tiga malam tak terlupakan — 3, 4, dan 5 Oktober — di Gurun Mojave. Dengan tiket penonton yang tiketnya terjual habis, karya seni yang menakjubkan, dan jajaran musik yang bertabur bintang, tahun bersejarah ini menegaskan kembali status RISE sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar festival. Para tamu menggambarkannya sebagai “nyata”, “transformatif”, dan “tidak seperti apa pun di bumi” – meskipun pengalaman malam pembukaannya yang berangin dan diselimuti debu terasa sedikit berbeda. Gila Maks bertemu Manusia Pembakaran.

BANGKIT
Festival lentera di RISE

Kredit Foto: Kursza

Untuk edisi ke-10, RISE sekali lagi mengubah gurun pasir menjadi kanvas hidup musik, seni, dan niat. Perjalanan dimulai setiap malam di The Path, di mana instalasi skala besar oleh HYBYCOZO, Lyman Whitaker, dan This is Loop menciptakan pintu masuk meditatif ke alam semesta RISE. Dari sana, para tamu berdatangan ke The Compass, jantung melingkar festival dan rumah bagi pelepasan lentera langit terbesar di dunia. Dan akhirnya, malam itu mencapai puncaknya di The Horizon, di mana para headliner internasional tampil dengan latar belakang visual visioner dari seniman digital David Ariew.

Namun lenteranya – lebih dari 30.000 wadah cahaya yang dapat terbiodegradasi –lah yang menentukan akhir pekan ini. Masing-masing membawa pesan, impian, atau niat pribadi, yang secara kolektif muncul di langit gurun dalam momen pelepasan, refleksi, dan pembaruan bersama. Seperti yang dikatakan seorang tamu, “RISE bukan sekedar festival. Ini adalah perayaan harapan, pelepasan, dan memulai kembali.”

BANGKIT
Panggung cakrawala dan kembang api

Kredit Foto: Kursza

Untuk ulang tahunnya yang ke 10, RISE menyusun barisan yang sama ambisiusnya dengan arahan seninya. Termasuk headliner RÜFÜS DU SOL, Calvin Harris, dan John Mayerbergabung dengan Disclosure, Goose, Ben Böhmer, Elderbrook, Oliver Heldens, LP Giobbi, Patrick Watson, Ry X, Emmit Fenn, Forester, Coco & Breezy, RIVO, City of the Sun, Mascolo, dan Carrie Keller.

Tanpa set yang tumpang tindih, program ini memungkinkan setiap tamu untuk merasakan setiap pertunjukan secara penuh — suatu hal yang jarang terjadi di sirkuit festival dan merupakan bagian dari apa yang membuat akhir pekan terasa begitu disengaja.

Para seniman sendiri tampak tersentuh:

  • Ry X menggambarkannya sebagai “berenang dibawah puluhan ribu niat dan doa ke angkasa.”

  • LP Giobbi dikatakan, “RISE menciptakan pengalaman unik yang penuh dengan emosi yang membangkitkan semangat dan musik yang luar biasa. Semua orang di sana merasa selaras dengan hubungan yang lebih besar dan dipenuhi cinta.”

  • Rimbawan menyebutnya “pengingat akan keindahan yang mampu kita ciptakan sebagai manusia.”

  • Oliver Heldens menyebut setnya sebagai “pengalaman yang nyata,” berterima kasih kepada para penggemar karena telah memicu gurun pasir.

  • Calvin Haris menyimpulkannya dalam satu kata: “Wow.”

Namun, angin Mojave yang terkenal sekalipun tidak dapat menggoyahkan RISE. Pada Jumat malam, badai debu mengganggu logistik, tetapi tim produksi berjalan lancar. Musik berlanjut, lentera dinyalakan, dan kembang api memahkotai malam itu. RÜFÜS DU SOL membawakan pertunjukan menghipnotis selama 90 menit yang membuat seluruh gurun terpesona Ben Böhmer, LP Giobbi, Mascolo, Dan Keluarkan Fenn membuat semangat terus melonjak.

BANGKIT
Patung HYBYCOZO

Kredit Foto: Kursza

Sabtu malam adalah milik Calvin Harisyang menutup malam itu dengan set yang memadukan lagu-lagu hits global dengan produksi yang memukau. Penyingkapan membawakan energi dan visual yang menular yang membuat semua orang menari — mulai dari tamu hingga staf. Sementara itu, Set Panggung Kompas Ry X yang halus menciptakan momen refleksi mendalam selama pelepasan lentera, karena lebih dari 30.000 lampu memenuhi langit malam.

Pada hari Minggu, energinya berubah menjadi sesuatu yang intim, penuh perasaan, dan tak terlupakan. Set lengkap band John Mayer adalah penutup yang sempurna, permainan gitar dan vokalnya melayang di udara gurun saat kembang api meledak di atas kepala. Angsa, Patrick Watson, Elderbrook, Dan Rimbawan Mengakhiri malam itu, setiap pertunjukan dipenuhi dengan emosi dan kesenian yang membuat para tamu tak bisa berkata-kata.